Berbagai Kecakapan Berpikir Tingkat Tinggi


Berbagai Kecakapan Berpikir Tingkat Tinggi
1. Pemikiran yang Dalam dan Penuh Arti >
Dengan menyebarluasnya penggunaan komputer di abad 21, orang-orang dapat menggunakan teknologi untuk bergerak melampaui rasionalitas yang ditunjukkan dengan sangat baik oleh mesin untuk jenis pemikiran yang kreatif, produktif dan etis.
Sebagian besar pendidik akan menyetujui bahwa untuk berbagai jenis pemikiran ini para siswa mereka tidak secakap yang diharapkan. Buku teks dan materi mengajar lainnya seringkali berisi berbagai aktifitas yang membutuhkan kecakapan rendah seperti mengingat dan menghafal. Perubahan standar akademis satu dekade terakhir memiliki minat yang terfokus pada pengembangan kecakapan berpikir tingkat tinggi melalui berbagai harapan akademis yang sangat tepat. Berbagai macam kecakapan ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori.
2. Analisis >
Analisis, sebagaimana dijelaskan oleh Robert Marzano, berisi penyesuaian, pengklasifikasian, analisis kesalahan dan Spesifikasi. Dengan terlibat dalam proses ini, pelajar dapat menggunakan apa yang mereka pelajari untuk membuat berbagai wawasan baru dan membuat berbagai cara menggunakan apa yang telah mereka pelajari dalam berbagai situasi baru. Saat orang-orang menggunakan berbagai kecakapan berpikir untuk menentukan keabsahan dan kelayakan sebuah informasi tertentu, mereka dilibatkan dalam berpikir kritis. Tipe lain dari analisis adalah argumentasi, menunjukkan berbagai klaim dan bukti mempengaruhi orang lain dari sebuah sudut pandang.
3. Menggunakan Pengetahuan >
Tujuan memiliki pengetahuan adalah untuk menggunakannya. Praktek pendidikan tradisional berasumsi bahwa para siswa butuh sejumlah pengetahuan untuk melakukan hal apapun. Sayangnya, para siswa jarang berpindah dari masa lalu pelajaran tentang berbagai fakta, terakumulasi lebih banyak dari apa yang dikatakan oleh filsuf Alfred Lord Whitehead “pengetahuan yang tidak bergerak.”
Menggunakan pengetahuan adalah hal yang menyenangkan, dan membuat frustasi, bagian dari pelajaran. Pelajaran berbasis proyek mengijinkan para siswa untuk melatih pemikiran tingkat tinggi dan menggunakan pengetahuan. Berbagai proses yang termasuk dalam kategori ini adalah Pengambilan Keputusan, Pemecahan Masalah, percobaan penyelidikan, dan investigasi. Kreatifitas, adalah tipe lain dari berpikir kompleks, sering dijelaskan sebagai tipe khusus dari Pemecahan Masalah
4. Metakognisi >
Metakognisi, atau “berpikir tentang pemikiran” mengacu pada berbagai proses mental yang mengontrol dan mengatur bagaimana orang-orang berpikir. Metakognisi secara khusus penting dalam pelajaran berbasis proyek karena siswa harus membuat berbagai keputusan tentang strategi yang digunakan dan bagaimana menggunakannya. Tiga komponen dari metakognisi adalah: kesadaran, perencanaan dan penetapan tujuan, maupun pemantauan. Para siswa yang sadar secara metakognitif mampu untuk menjelaskan bagaimana mereka membuat keputusan dan mampu untuk menyesuaikan berbagai strategi yang mereka gunakan saat mereka tidak sukses.

5. Berpikir dengan Data >
Di abad 21, penggunaan data melibatkan lebih dari sekedar membandingkan angka-angka dan menunjukkan berbagai analisis statistic. Ini membutuhkan pemikiran logis, kreatifitas, kolaborasi, dan komunikasi. Para siswa harus belajar untuk berpikir dengan semua jenis data secara bertanggung jawab untuk membuat berbagai keputusan yang baik dalam kehidupan pribadi mereka dan untuk berpartisipasi penuh dalam debat tentang berbagai isu politik, social dan lingkungan dari kehidupan modern.

Referensi
Marzano, R. J. (2000). Designing a new taxonomy of educational objectives. Thousand Oaks, CA: Corwin Press.
Marzano, R. J. (1998). A theory-based meta-analysis of research on instruction. Aurora, CO: McREL, 1998.  www.mcrel.org/PDF/Instruction/5982RR_InstructionMeta_Analysis.p
http://educate.intel.com/id/ProjectDesign/ThinkingSkills/HigherThinking/

Komentar

Postingan Populer