TENTANG KURIKULUM (SERIE..)

FUNGSI KURIKULUM
Kurikulum dapat berupa :
  • Rancangan kurikulum, yaitu buku kurikulum suatu lembaga pendidikan
  • Pelaksanaan kurikulum, yaitu suatu proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
  • Evaluasi Kurikulum, yaitu penilaian hasil-hasil pendidikan.
Fungsi Kurikulum ditinjau dari tiga segi :
1. Fungsi bagi sekolah yang bersangkutan
     Ada dua macam fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan
  • Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan
  • Dijadikan pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan yang dilaksanakan disekolah.
2. Fungsi bagi sekolah tingkat diatasnya
     Kurikulum dapat berfungsi sebagai pengontrol atau pemelihara keseimbangan proses pendidikan. Dengan mengetahui kurikulum sekolah pada  tingkat tertentu, maka kurikulum pada tingkat diatasnya dapat mengadakan penyesuaian. Misalnya : Jika suatu bidang study telah diberikan pada kurikulum sekolah ditingkat bawah, harus dipertimbangkan lagi pemilihanya pada kurikulum ditingkat atas terutama dalam hal pemilihan bahan pengajaran.
     Penyesuaian bahan tersebut dimaksudkan untuk menghindari keterulagan penyampaian yang bisa berakibat pemborosan waktu dan lebih penting lagi adalah untuk menjaga kesinambungan bahan pengajaran itu.
3. Fungsi bagi masyarakat
     Pada umumnya sekolah mempersiapkan siswa untuk terjun dimasyarakat atau tegasnya untuk bekerja dengan keterampilan profesi yang dimilikinya. Oleh karena itu, kurikulum sekolah haruslah mengetahui atau mencerminkan hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat. untuk itu perlu kerja sama antara pihak sekolah dengan pihak luar dalam hal pembenahan kurikulum yang diharapkan.
Kurikulum resmi sebenarnya merupakan sesuatu yang diidentifikasikan atau dicita-citakan, karena itu kurikulum memiliki fungsi sebagaimana yang diungkapkan oleh Alexander Inglish, sebagai berikut:
  1. The ajustive of adaptive function (Fungsi penyesuaian)
  2. The integrating function (Fungsi pengintegrasian)
  3. The differentiating function (fungsi diferensial)
  4. The prepaedetic function (fungsi persiapan)
  5. The selective function (fungsi pemilihan)
  6. The diagnostic function (Fungsi diagnostik)
1. Fungsi penyesuaian (The Adjustive of Adaptive Function)
Individu hidup dalam lingkungan. Setiap individu harus mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya secara menyeluruh. Karena lingkungan sendiri senantiasa berubah dan bersifat dinamis, maka masing-masing individu pun harus memiliki kemampuan menyesuaikan diri secara dinamis pula. Di balik itu lingkungan pun harus disesuaikan dengan kondisi perorangan. Disinilah letak fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan, sehingga individu bersifat well-adjusted. Dengan kata lain bahwa kurikulum harus dapat mengantarkan siswa agar mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial masyarakat.
2. Fungsi Intergrasi (The Integrating Function)
Kurikulum berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi. Kurikulum harus dapat mengembangkan pribadi siswa secara utuh (terintegrasi) baik dalam kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotor. Oleh karena individu sendiri merupakan bagian dari masyarakat, maka pribadi yang terintegrasi itu akan memberikan sumbangan dalam pembentukan atau pengintegrasian masyarakat.
3. Fungsi Diferensiasi (The Differentiating Function)
Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan di antara setiap orang dalam masyarakat. Pada dasarnya, diferensiasi akan mendorong orang berfikir kreatif dan kritis, sehingga akan mendorong pada kemajuan dalam masyarakat. Akan tetapi dengan adanya diferensiasi tidak serta merta mengabaikan solidaritas sosial dan integrasi, karena diferensiasi juga bisa menghindarkan terjadinya stagnasi sosial. Dalam fungsi ini intinya kurikulum harus dapat melayani setiap siswa dengan segala keunikannya.
4. Fungsi Persiapan (The Propadeutic Function)
Bahwa kurikulum harus dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak untuk dapat meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Persiapan kemampuan belajar tingkat lanjut ini sangat diperlukan, karena mata pelajaran di sekolah tidak mungkin memberikan semua yang diperlukan siswa atau apapun yang menarik perhatian mereka.
5. Fungsi Pemilihan (The Selective Function)
Perbedaan (diferensiasi) dalam pemilihan (seleksi) adalah dua hal yang saling berkaitan. Pengakuan atas perbedaan berarti memberikan perbedaan berarti memberikan kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa yang diinginkan dan yang menarik minatnya. Kedua hal tersebut merupakan kebutuhan bagi masyarakat yang menganut sistem demokratis. Untuk mengembangkan berbagai kemampuan tersebut, maka kurikulum perlu disusun secara luas dan bersifat fleksibel. Fungsi kurikulum disini maksudnya harus dapat memberikan kesempatan pada setiap siswa untuk belajar sesuai dengan potensinya (bakat dan minatnya).
6. Fungsi Diagnostik (The Diagnostic Function)
Salah satu segi pelayanan pendidikan adalah membantu dan mengarahkan siswa untuk mampu memahami dan menerima dirinya, sehingga dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika siswa menyadari semua kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya melalui proses eksplorasi. Selanjutnya siswa sendiri yang mengembangkan sendiri kekuatan yang ada dan memperbaiki kelemahan tersebut. Jadi, fungsi ini merupakan fungsi diagnostik kurikulum untuk membimbing siswa untuk mengenal berbagai kelemahan dan kekuatan siswa sesuai dengan potensinya agar dapat berkembang secara optimal

Menurut Hendyat Soetopo Wasty Soemanto (2006) kurikulum dapat di jelaskan ke dalam beberapa kepentingan dan fungsi
@. Fungsi kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan
Kurikulum merupakan sebuah media untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, fungsi kurikulum adalah sebagai alat atau media untuk mencapai tujuan pendidikan.
@. Fungsi kurikulum bagi perkembangan siswa yaitu sebagai organisasi belajar (learning organitation) yang tersusun dengan cermat.
Kurikulum selalu disiapkan dan dirancang bagi siswa sebagai salah satu aspek yang akan dikonsumsi siswa. Oleh karena itu, merancang kurikulum akan amat penting artinya bagi upaya pembentukan dan pembinaan karakter siswa agar mereka mandiri dan menjadi sosok yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
@.  Fungsi kurikulum bagi para pendidik
Bagi pendidik, kurikulum memegang peranan penting yang berfungsi sebagai:
Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar siswa.
 Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap tingkat perkembangan siswa dalam kerangka menyerap sejumlah pengetahuan sebagai pengalaman bagi mereka.
        Pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan dan pembelajaran
@. Fungsi kurikulum bagi pimpinan dan Pembina sekolah
  v Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervise yakni memperbaiki situasi belajar agar lebih kondusif.
  v Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervise dalam menciptakan situasi belajar yang menunjang situasi belajar siswa ke arah yang lebih baik.
  v Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan pada kepada para guru dalam menjalankan tugas kependidikan mereka.
  v Sebagai seorang administrator maka kurikulum dapat dijadikan pedoman dalam mengembangkan kurikulum pada tahap selanjutnya.
  v Sebagai acuan bagi pelaksanan evaluasi agar proses belajar mengajar dapat lebih baik.
@. Fungsi kurikulum bagi orang tua siswa
Kurikulum memiliki fungsi yang amat besar bagi orang tua mereka dapat berperan serta dalam membantuh sekolah melakukan pembinaan terhadap putra-putri mereka. Dengan mengacuh pada kurikulum sekolah dimana anak-anak mereka dibina, maka orang tua dapat memantau perkembangan informasi yang diserap anak mereka.
@. Fungsi kurikulum bagi sekolah pada tingkat atas
Kurikulum pada tingkat sekolah yang lebih rendah akan sangat berkait, dengan upaya perancangan kurikulum pada tingkat pendidikan selanjutnya.Pengelola sekolah setingkat SLTA misalnya, akan selalu mengacu pada rumusan kurikulum pada tingkat SLTP dalam perancangannya. Dengan kata lain, kesinambungan dan keterkaitan antara tingkatan pendidikan tadi dari sisi korelasi keilmuwan harus sinergis dalam rumusan kurikulum.
@.  Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan stakeholders
Masyarakat dapat mengacu pada kurikulum yang ditetapkan lembaga pendidikan, untuk kepentingan memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerjasama dengan pihak masyarakat. Masyarakat dapat memberikan kritik dan saran yang konstruktif dalam penyempurnaan program pendidikan di sekolah agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan kerja.

Komentar

Postingan Populer